Lama tidak post, eh sekali posting ternyata bukan tentang keperawatan. Hhehe..
Menurut
pendapat saya, keadaan kontra/tidak setuju ini mungkin timbul karena beberapa
faktor. Pertama, masyarakat mungkin takut dengan kenaikan harga BBM akan memicu
kenaikan anggaran pengeluaran dan pembelanjaan. Masyarakat khawatir dengan
peningkatan harga BBM akan memicu naiknya harga kebutuhan lain di indonesia.
Kedua, keadaan kontra memang sudah muncul dari awal sebelum terpilinya presiden
saat ini. Hal ini sudah tertanam didalam diri bahwa apapun kebijakan atau
kepusan yang diambil jokowi,akan selalu dinilai negatif.
Jika
kita lihat tentang rencana program pembangunan indonesia 5 tahun kedepan yang
disusun pemerintah kita sekarang, negara indonesia memiliki misi yang besar. Pembangunan
tol laut, kereta di kota besar, suplai listrik, dll. Semua rencana tersebut
menuju pada harapan seluruh bangsa indonesia yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia. Saat ini pembangunan diindonesia masih belum merata. Jika
kita bandingan mulai dari barat indonesia hingga ke pulau yang paling timur
sangat jauh berbeda.
Program
pembangunan indonesia tersebut membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Selama
ini, modal pembangunan diindonesia selalu mengandalkan APBN dan hutang asing.
Untuk hutang indonesia dengan pihak asing saat ini sudah cukup besar. Hutang
ini meningkat karna keterbatasannya APBN negara yang tidak seimbang dengan
kebutuhan pembangunan. Jika kita memaksakan pembangunan dengan metode lama,
kita hanya akan meningkatkan hutang indonesia.
Pemerintah
yang saat ini belum lama dilantik berusaha membuat dan mengambil kebijakan yang
bisa menunjang program pembangunan indonesia kedepan. Pemerintah mengambil
kebijakan salah satunya dengan menaikkan harga BBM dengan tujuan meningkatkan
pemasukan negara untuk pembangunan. Peningkatan pemasukan ini dapat membantu
menutupi APBN yang cukup besar. Indonesia juga tidak harus membangun negara ini
hanya dengan hutang dengan pihak asing.
Menurut
opini saya, kita harus melihat sisi positif dari kebijakan ini. Kebijakan ini
diambil bukan untuk merugikan masyarakat tetapi untuk pembangunan indonesia
kedepan. Jika kita berfikiran pendek saat ini kita akan beranggapan bahwa hal
ini akan merugikan kita. Namun jika kita lihat manfaat untuk jangka panjang,
kita bisa mencapai tujuan negara kita mencapai target pembangunan dengan
meningkatnya devisa negara tanpa harus meningkatkan hutang asing. Saat ini kita
korbankan uang Rp. 2.000 kita untuk setiap liter BBM yang kita beli, besok kita
tuai hasil yang lebih besar dibanding Rp. 2.000 ini. Meningkatnya pembangunan
fisik akan seiring dengan pembangunan ekonomi. Kita akan berasakan manfaat yang
tidak sebanding dengan pengorbanan kita saat ini. Kita akan membangun negara
yang kokoh dan kuat untuk anak cucu kita kelak.
Sebagai
orang yang beriman, mari kita bersama bertawakal. Tuhan sedah mengatur rezeki
kita masing masing. Tidak akan tuhan memberi kita cobaan melebihi kemampuan
umatnya. Selaku orang yang beriman, kita juga harus percaya dengan pemimpin
yang kita pilih. Dukung kebijakannya jika ini untuk niat kebaikan. Namun jika
dia salah, mari kita bersama mengingatkannya, bukan malah kita menjatuhkan atau
menghina kebijakan yang telah diambilnya..
Mari
kita beri kesempatan untuk pemerintah kita memimpin jalannya pemerintahan ini
dan tugas kita mengawasi jalannya.. Semoga indonesia lebih baik kedepannya..
Aamiin.. :D