BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Manajemen
merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi. Dimana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai
tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999 dalam Nursalam, 2002). Sedangkan
manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang professional. Di sini
manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan
mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan
masyarakat.
Proses
manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan
keduanya dapat saling menopang. Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen
keperawatan terdiri dari : pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai
kekhususan terhadap mayoritas tenaga dari seorang pegawai, maka setiap tahapan
didalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan dengan proses
keperawatan.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam
keperawatan untuk membentuk asuhan keperawatan yang sistematis diperlukan
sebuah proses manajemen yang meliputi pengkajian, diagnosa (perumusan masalah),
perencanaan, implementasi, dan evaluasi agar sistem tersebut lebih teratur dan
terstruktur sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, penulis
membuat makalah ini agar kedepannya mahasiswa mampu mengatur sistem pelayanan
keperawatan yang efektif dan efisien.
- Tujuan Pembelajaran
1.
Mahasiswa mampu mengetahui definisi
manajemen
2.
Mahasiswa mampu mengetahui teori
manajemen
3.
Mahasiswa mampu menyebutkan
fungsi-fungsi manajemen
4.
Mahasiswa mampu menerapkan prinsip umum
dalam manajemen keperawatan
5.
Mahasiswa mampu menjelaskan proses
manajemen keperawatan
BAB
II
ISI
Konsep dan Proses Manajemen
Keperawatan
A. Definisi
Manajemen
Manajemen menurut
George R. Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” adalah suatu
proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pelaksanaan, dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar
dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen
merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi. Dimana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai
tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999 dalam Nursalam, 2002).
B. Teori
Manajemen
1. Teori
Manajemen Klasik
a) Robert
Owen (1771) meneliti tentang kuantitas dan kuatitas hasil pekerjaan dipengaruhi
oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan atas hasil penelitiannya Robert
Owen dikenal sebagai Bapak manajemen personalia.
b) Charles
Babbage (1792-1871)
Beliau adalah seorang professor
matematika dari Inggris yang menaruh perhatian pada operasi-operasi pabrik yang
dapat dilakukan secara efisien. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan
menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan
efisien. Dia menganjurkan agar para manager bertukar pengalaman dan dalam
penerapan prinsip-prinsip manajemen perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian
kerja (devision of labour).
2. Teori
Manajemen Ilmiah
a) Frederick
Winslow Taylor (1900)
Taylor dikenal sebagai Bapak
manajemen ilmiah. Ia menerapkan cara-cara ilmu pengetahuan di dalam memecahkan
permasalahan-permasalah yang ada dalam perusahaan. Dari hasil penelitian dan
analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu
sistem coba-coba (trial and error). Taylor mengemukakan 4 prinsip scientific
management, yaitu :
-
Menghilangkan sistem coba-coba dan
menerapkan metode ilmu pengetahuan di setiap unsur kegiatan.
-
Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap
tugas tertentu, selanjutnya memberikan pelatihan dan pendidikan pada pekerja
-
Setiap pekerja harus menerapkan
hasil-hasil ilmu pengetahuan dalam menjalankan tugasnya
-
Harus dijalin kerjasama yang baik antara
pimpinan dan pekerja
b) Henry
Laurence Gantt (1861-1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor yang
perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktifitas kerjanya. Adapun
gagasan yang dicetuskan yaitu :
-
Kerjasama yang saling menguntungkan
antara manager dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan yang sama
-
Mengadakan seleksi ilmiah terhadap
tenaga kerja
-
Membayar upah pegawai dengan menggunakan
sistem bonus
-
Penggunan instruksi kerja yang
terperinci
c) Harrington
Emerson (1853-1951)
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, diaman dari
hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip bahwa uang akan lebih
berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Dikemukakan 12 prinsip efisiensi
untuk mengatasi pemborosan dan ketidakefisienan, yaitu :
-
Clearly defined ideals
-
Common sense
-
Competent causal
-
Dicipline
-
The fair deal
-
Reliable
-
Give an order, planning and scheduling
-
Schedule, standard working and time
-
Standard condition
-
Standard operation
-
Written standard practice instruction
-
Efisiensi reward
d) Hanry
Fayol (1841-1925)
Ia mengemukakan hal yang sama
dengan Taylor bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang harus diajarkan
dan dipelajari oleh manager dan karyawan. Fayol membagi manajemen menjadi 5
unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian
dan pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Henry Fayol
mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
-
Devision of work
-
Authority and responsibility
-
Dicipline
-
Unity of command
-
Unity of direction
-
Subordination of individual interest to
generate interest
-
Renumeration
-
Centralization
-
Scaler Chain
-
Order
-
Equity
-
Stability of tonure of personel
-
Initiative
-
Esprit the corps
3. Aliran
hubungan manusiawi
a) Hugo
Munsterberg (1863-1916)
Hugo menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan
produktifitas harus melakukan tiga cara utama yaitu penemuan best possible
person, penciptaan best possible work dan pengguanan best possible effect
b) Elton
Mayo (1880-1949)
Mayo mengadakan penelitian pertama tentang pengaruh
kondisi penerangan terhadap produktivitas. Dari hasil penelitian disimpulkan
bahwa bila kondisi oenerangan naik, maka produktivitas akan naik dan
sebaliknya. Penelitian kedua, diman bila kelompok yang terdiri dari 6 orang
dipisahkan dalam ruangan yang terpisah, diamana ruangan pertama kondisinya
diubah setiap waktu sedangkan ruangan lainnya tidak mengalami perubahan (upah,
jam istirahat, jam makan, hari kerja). Dari hasil penelitiannya ternyata kedua
kondisi tersebut mengalami kenaikan produktivitas dan dapat disimpulkan bahwa
kanaikan priduktivitas bukan diakibatka oleh intensif keuangan.
4. Aliran
hubungan modern (ilmu pengetahuan)
Ditandai
dengan pandangan dan pendapat baru mengenai perilaku dan sistem, yaitu :
a) Dougles
McGregor
b) Frederick
Herzberg
c) Chris
Argiris
d) Edgar
Schein
e) Abraham
Maslow
f) Robert
Blak dan jane Mouton
g) Fred
Feidler
C. Fungsi-Fungsi
Manajemen
1. Perencanaan
(Planning)
2. Pengorganisasian
(Organizing)
3. Penggerak
(Actuating)
4. Pengendalian/Pengawasan
(Controlling)
5. Penilaian
(Evaluation)
D. Prinsip-Prinsip
Umum Manajemen Keperawatan
1. Berlandaskan
perencanaan
2. Penggunaan
waktu yang efektif
3. Melibatkan
pengambilan keputusan
4. Memenuhi
kebutuhan askep pasien sebagai tujuan dari proses keperawatan
5. Manajemen
keperawatan harus terorganisir
6. Pengarahan
yang meliputi pendelagasian, supervisi, koordinasi, dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah terorganisir
7. Memottivasi
karyawan untuk memperlihatkan kinerja yang baik
8. Manajemen
keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
9. Pengembangan
staf untuk meningkatkan pengetahuan karyawan
10. Pengendalian
meliputi penilaian, pemberian instruksi, dan menetapkan prinsip melalui
penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan
E. Proses
Manajemen Keperawatan
1. Pengkajian
- Pengumpulan data
Pada
tahap ini seorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang
keadaan pasien, melainkan juga mengenal intitusi (Rumah Sakit/ Puskesmas), tenaga
keperawatan, administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi
organisasi keperawatan secara keseluruhan.
Manajer
perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai
sutu tujuan melalui usaha orang lain. Bila ia memimpin anggota staf, maka
manajer harus bertindak secara terencana dan efektif serta mampu menjalankan
perkerjaan bersama dengan para perawat dari beberapa level hirarki serta
didasarkan pada informasi penuh dan akurat tentang apa yang perlu dan harus
diselesaikan, dengan cara dan alasan apa, tujuan dan sumberdaya apa yang
tersedia untuk melaksanakan rencana itu. Selanjutnya, manajer yang efektif
harus mampu mempertahankan suatu level yang tinggi bagi efisiensi pada salah
satu bagian dengan cara menggunakan ukuran pengawasan untuk mengidentifikasi
masalah dengan segera, dan setelah mereka terbentuk kemudian dievaluasi apakah
rencana tersebut perlu diubah atau prestasi karyawan yang perlu dikoreksi.
Proses
adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Didalam proses
keperawatan, bagian akhirmungkin sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi
resiko, pencegajhan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau keterampilan
kesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Didalam proses manajemen
keperawatan, bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua
anggota kelompok pasien.
Data-data
yang perlu dikumpulkan oleh perawat pada tingkat pelayanan di ruangan atau
bagian sebagaimana pendekatan sistem yang disampaikan oleh Gillies (1989 dalam
Nursalam 2008).
2. Perencanaan
Perencanaan
dimaksud untuk menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam smencapai suatu
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksudkan untuk
menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan
tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, memutuskan ukuran dan tipe tenaga
keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi yang dapat
mengoptimalkan efektifitas staf serta menegakkan kebijaksanaan dan prosedur
operasional untuk mencapai visi dan misi intitusi yang telah ditetapkan.
3. Pelaksanaan
Karena
manajemen keperawatan memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap
implementasi didalam proses manajemen terdiri dari dan bagaimana memimpin orang
lain untuk menjalankan tindakan yang telah di rencanakan. Fungsi kepemimpinan
dapat di bagi lagi dalam komponen fungsi yang terdiri atas kepemimpinan,
komunikasi dan motivasi.
4. Evaluasi
Tahap
akhir dari proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan. Tujuan evaluasi di sini adalah untuk menilai seberapa jauh staf
mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang telah di tetapkan
serta mengidentifikasi faktor- faktor yang menghambat dan mendukung dalan
pelaksanaan.
Lampiran Sistem Manajemen
Keperawatan Pada Tingkat Ruangan.
Pengumpulan data pasien
Masukan
|
Proses
|
Keluaran
|
Data dari:
·
Laporan
tahunan
·
Laporan
statistik bulanan
·
Laporan
staf dokter
·
Laporan
audit keprawatan
·
Studi
kasus pasien
·
Grafik
pasien
·
Wawancara
pasien
|
Pemprosesan data
pasien dengan:
·
Bacaan
·
Diskusi
·
Komputer
·
Perbandingan
statistik
·
Dengan
statistik nasional dan regional.
|
Hasil dari
pemprosesan data pasien:
Sensus pasien
harian
·
Bagian
dari sensus total pasien terdiri atas pasien ditiap klinik atau kelompok
diagnistik
·
Rerata
lamanya masa inap
·
Timbulnya
bermacam komplikasi
·
Presentase
permohonan perawatan
|
Pengumpulan data pegawai / staf
Masukan
|
Proses
|
Keluaran
|
Data dari :
·
Arip
personalia
·
Wawancara
karyawan
·
Evaluasi
prestasi
·
Catatan
konseling
·
Catatan
kedisiplinan
·
Riwayat
personali
·
Persentase
kehadiran dan pergantian
·
Catatan
pendidikan
·
Wawancara
keluar
·
Jabatan
yang sama
·
Laporan
kelayakan
|
Pemprosesan data
karyawan dengan:
·
Bacaan
·
Wawancara
·
Diskusi
dengan pasien
·
Observasi
kerja karyawan
·
Konsultasi
dengan teman sekerja
·
Perbandingan
statitik regional atau nasional
|
Hasil dari
pemprosesan data :
·
Pengetahuan
tentang angka senioritas
·
Latar
belakang pendidikan
·
Latar
belakang pengalaman
·
Bakat
keahlian
·
Catatan
kehadiran
·
Angka
pergantian
·
Tingkat
keterampilan
·
Aspirasi
keahlian
·
Kemampuan
sosial
·
Kepekaan
terhadap :
§
Nilai
nialai
§
Rasa
takut
§
Penilakan
§
Kekuatan
§
Kelemahan
§
Kecurigaan
mengenai
§
Faktor-faktor
motivasi
§
Pengaruh
dinamika kelompok
§
Metoda
pendidikan
§
Resiko
dan hambatan kerja
|
Pengumpulan data tentang
kepemimpinan
Masukan
|
Proses
|
Keluaran
|
·
Keterampilan
komunikasi
·
Daya
tarik pribadi
·
Kekuatan
posisi
·
Keahlian
keperawatan
·
Keterampilan
memecahkan masalah
|
·
Penugasan
·
Penyampaian
informasi
·
Pengarahan
·
Pengawasan
·
Motivasi
·
Pembinaan
|
·
Perawatan
pasien yang efektif
·
Perwujudan
diri pegawai
·
Konstribusi
yang signifikan terhadap pengetahuan dan teknik keperawatan melalui
kemanjuran praktik dan penelitian
|
Pengumpulan data jaminan kualitas
pelayanan keperawatan
Masukan
|
Proses
|
Keluaran
|
·
Standar
waktu inap untuk bermacam diagnosis
·
Kriteria
audit.
·
Standar
latihan keperawatan
·
Kebijakan
·
Administrative
·
Prosedur
keperawatan
·
Formulir
survey jaminan kesehatan
|
·
Obsevasi
terhadap perawat memberikan perawatan
·
Perbandingan
catan grafik dengan standar perawatan yang telah ditetapkan
·
Survey
analitis terhadap daerah pelayanan pasien
·
Tinjauan
statistik kelahiran dan kematian
·
Review
kelompok rekan sebaya
·
Analisis
angka kelangsungan hidup, angka penderita komplikasi, statistik lamanya rawat
inap.
·
Analisis
terhadap wawancara pasien atau tangapan tanggapan dari kusisioner
|
Informasi digunakan
untuk:
Perbaikan terhadap:
·
Kebijakan
administratif
·
Standar
keperawatan
·
Prosedur
keperawatan
·
Diskripsi
tugas
·
Upaya
perbaikan instruksi terhadap anggota staf keperawatan
·
Prestasi
konseling dari anggota staf keperawatan
·
Pendisiplinan
karyawan yang tidak disiplin.
|
F.
Proses Manajemen
1. Konsep
Secara
garis besar, konsep terbagi lagi menjadi beberapa pengertian :
a) Konsep
kualitas
Dalam
konsep ini, organisasi mementingkan kualitas yang mampu memasuki pasar, dan
dengan demikian harus mementingkan kepuasan pelanggan.
b) Konsep
manajemen
Dalam
konsep manajemen bukan hanya manager, melainkan semua personel, bertugas
melakssnakan manajemen menggunakan fakta, dan manajemen dengan siklus PDCA (plan do check act).
c) Konsep
proses
Dalam
konsep proses, siapa pun yang akan melakukan tindak lanjut rangkaian kegiatan,
harus dianggap pelanggan yang harus dipuaskan. Pengendalian proses juga lebih
diutamakan agar kesalahan kualitas dapat dihindari.
d) Konsep
standarisasi
Dalam
konsep standarisasi, semua pelaksanaan pekerjaan berpangkal pada standar,
seperti standar prosedur, standar kualitas, dan standart kompetensi.
e) Konsep
human respect
Dalam
konsep human respect, manusia
seutuhnya perlu dihormati untuk menumbuhkan motivasi.
f) Konsep
quality assurance
Dalam
konsep quality assurance,
keikutsertaan pegawai tercermin dari kegiatan dalam gugus kendali mutu (quality circle).
g) Konsep
manajemen jepang
Secara
garis besar konsep manajemen Jepang dapat digunakan untuk memilih karakteristik
calon karyawan, melatih karyawan baru, mengenalkan organisasi, merotasi
karyawan diberbagai unit, mengambil keputusan secara kolektif (kelompok kerja),
dan motivasi karyawan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. Administrasi
Manajemen akan selalu berhubungan dengan administrasi.
Administrasi dalam arti sempit adalah clerical
works atau ketatausahaan, surat-menyurat, pembukuan, arsip, dll. Administrasi dalam arti luas
adalah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan
yang telah ditentukkan.
3.
Hubungan administrasi dan manajemen
Ada beberapa bagian (break through) yang menjadi dasar dalam hubungan administarsi dan
manajemen. Tiap bagian tersebut mempunyai posisi masing-masing, tetapi pada
intinya terdapat dalam satu ruang lingkup.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Manajemen
merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi. Dimana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai
tujuan organisasi.
Manajer
perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai
sutu tujuan melalui usaha orang lain. Bila ia memimpin anggota staf, maka
manajer harus bertindak secara terencana dan efektif serta mampu menjalankan
perkerjaan bersama dengan para perawat dari beberapa level hirarki serta
didasarkan pada informasi penuh dan akurat tentang apa yang perlu dan harus
diselesaikan, dengan cara dan alasan apa, tujuan dan sumberdaya apa yang
tersedia untuk melaksanakan rencana itu.
- Saran
Dengan
mempelajari manajemen dalam keperawatan, pembaca dapat menggunakan dan
mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan dalam menjalankan sebuah proses
disutau organisasi, kelompok, maupun dalam diri sendiri. Pembaca bisa menjadi
pemimpin dalam semua ruang lingkup kehidupan terutaman dalam bidang
keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Nursalam. 2002. Manajemen keperawaatan aplikasi dalam
praktik keperawatan professional.
Jakarta
: Salemba Medika
Nursalam.
2008. Manajemen keperawaatan aplikasi
dalam praktik keperawatan professionaledisi 2.
Jakarta : Salemba Medika
Swanburg,
R. C. (2000). Pengantar Kepemimpinan
& Manajemen Keperawatan untuk PerawatKlinis. Jakarta : EGC.
No comments:
Post a Comment